Minggu, 29 Januari 2012

LAPORAN PENDAHULUAN STROKE NON HEMORAGIK (SNH)

LAPORAN PENDAHULUAN
STROKE NON HEMORAGIK (SNH)





DI SUSUN OLEH:
NAMA :ANDI MULYADI
NIM :32722001D08008
PRODI : DIII KEPERAWATAN


LAPORAN PENDAHULUAN
1) PENGERTIAN
a. Stroke adalah kehilangan fungsi otak yang di akibatkan oleh terhentinya suplai darah kebagian otak ( Brunner dan Sudart )
b. Sroke Non Hemorajik adalah sindroma klenis yang awalnya timbul mendatar, progresi cepat berupa depisit neurologis fokal / global yang berlangsung 24 jam/ lebih atau langsung menimbulkan kematian yang di sebabkan oleh/ gangguan peredaran darah otak non staumatik ( arif masjoer, 2ooo hal 7)
c. Store non hemoragik merupakan proses terjadinya iskemia akibat emboli dan thrombosis selebral biasanya terjadi setelah lama beristirahat, baru bangun tidur atau di pagi hari dan tidak terjadi pendarahan. Namun terjadi iskemia yang menimbulkan hipoksia dan selanjutnya dapat timbul indema sekunder ( arif mutaqin 2008 hal 130 )

2) Etiologi
Stroke Non Hemorajik dapat di klasfikasikan menjadi 2 bagian di tinjau dari penyebabnya Yaitu:
a. Stroke embolik adalah bekuan atau gumpalan darah yang terbawa aliran darah bagian lain tubuh ke dalam otak sumber embolik selebral yang paling sering adalah jantung dan arteri karotis riwayat penyakit demam reumatik, fibrirasi atrium ( tersering) infrark miokardium dan kelainan katup jantung biasanya rentan t erkena stroke embolik khususnya bila mereka mengalami kelainan irama jantung ( arit Mia) (Thomas DJ 1996)
b. Sroke trombotik
Trombotik selebral dapat menjadi akibat proses penyempitan ( arterioskleosis).
Pembuluh nadi otak dengan derajat yang sedang / berat dan adanya perlambatan sirkulasi selebral keadaan ini sangat berhubungan erat dengan usia, tetapi dapat pula di timbulkan oleh tekanan darah tinggi dan resiko lainnya seperti diabetes beserta kadar lemak termasuk kolesterol yang tinggi dalam darah.

3) Patofisiologi

Trombus dan Embuli
( arterosklerosis, arteritis keadaan hiperkoogulasi dan penyakit jantung siruktara )



Pembentukan plak ateros di pembuluh darah darah




Penyempitan / stenosis pembuluh darah ( pangkal arteria karotis interna) atau yang lebih jarang diarteria serebri media dan arterior




Darah terdorong melalui system vaskuler oleh gradien tekanan

Aliran darah yang lebih cepat melalui lumen yang lebih kecil menurunkan gradien ditempat kontriksi akibat pembuluh yang menjepit.




Stenosis mencapai tingkat penyumbatan




Penurunan tajam kecepatan aliran darah



Iskemia otak



Stroke iskemik (non – hemoragik)
(sumber price dan Wilson (2005) )




4) Manifestasi klinis
a. Gangguan penglihatan pada satu mata tanpa disertai rasa nyeri ( amalirosis fulgat )
b. Kehilangan control volunteer terhadap gerakan motorik adanya hemiplegia, hemi paresis, meningkat/ menurunkan reflek tendo
c. Gang bahasa : disatria ( kesulitan bicara ), disflagia ( kehilangan berbicara )
d. Gang visual ( unilaterial)bilaterial ): humomimushesmianupsia ( kehilangan lapang pandang )
e. Gang sensorik dan motorik dari wajah saja dan anggota gerak secara unilateral
f. Reflek patologik ( tanda babenski bilaterial )
g. Mendadak tidak stabil / ataksia
h. Rasa buat diwajah, mulut dan inkotinensia urine
i. Dimensia, gangguan daya ingat

5) Penatalaksanaan
Tindakan medis terhadap pasien stroke meliputi diuretik untuk menurunkan edema selebral yang mencapai tingkat maksimum 3-5 hari setelah infasien serebral antikoogulasi dapat diresepkan untuk mencegah pemberatanya trombosit dapat diresepkan karena trombosit memainkan peran sangat penting dalam pembentukan thrombus dan embolisasi

6) Asuhan Keperawatan
a. Aktifitas dan istirahat
Gejala : kesulitan dalam beraktifitas : kelemahan, paradysis, mudah lelah, kesulitan istirahat
b. Sirkulasi
Gejala : riwayat penyakit jantung
c. Intergritas Ego : ( perasaan tidak menentu ) gelisah
d. Eliminasi inkontinensia, anasia, disteria, abdomen, tidak ada suara usus )
e. Makan dan minum pola nutrisi, 9 nyeri / kenyamanan, keamanan, h. Respirasi
J. interaksi sosial

DIAGNOSA KEPERAWATAN
1) Perubahan perfusi jaringan selebral b.d terputusnya aliran darah gang oklusif, hemoragi vasosvasme darah selebral, edema selebral
2) Kerusakan mobilisasi fisik b.d keterlibatan neuromuskuler kelemahan parestesia flaksid/ falisis hipotonik, paralisys spatis, kerusakan reseptual / kognitif
3) Kerusakan komunikasi verbal atau tertulis b.d kerusakan sirkulasi serebral kerusakan neuromuskular, kelemahan umum

INTERVENSI KEPERAWATAN
Dx 1 :
a. catat stasus neurologi sesering mungkin dan dibandinkan
dengan keadaan normalnya
b. tentukan factor-faktor yang b.d keadaan / penyebab khusus selama koma / penurunan perfusi
c. pantau TTV
e. pertahankan fitrah baring dan ciptaan yang lingkungan tenang

Dx 2 :
a. Kaji kemampuan secara fungsional / luasnya kerusakan awal dengan cara teratur
b. Mulailah melakukan gerakan pasif dan aktif
c. Tinggikan kepala dan tangan
d. Observasi jika ada edema sianosis dan tanda sirkulasi

Dx3 :
a. Kaji tipe atau derajat disfungsi
b. Perhatikan kesalahan dalam komunikasi dan pemberian umpan balik
c. Minta pasien menuliskan nama / kalimat yg pendek
d. Meminta bujukkan objek dan sebutkan benda